Judul : Bumi, Manusia dan Langit
link : Bumi, Manusia dan Langit
Bumi, Manusia dan Langit
Bumi, Manusia, dan Langit
"Rezeki mah urusan Allah." Kalimat itu sering kita dengar.
Artinya, kita hanya diwajibkan menjemputnya dengan berbagai ikhtiar. Sebab, rezeki itu ada yang bisa diduga atau juga yang datangnya tak terduga. Dari arah yang tak disangka-sangka. Disitulah pentingnya menyatukan bahasa logika, kebijaksanaan, dan keimanan. Logika itu urusan hitam putih, kebijaksanaan itu urusan berprasangka baik. Melihat segala sesuatu dari sisi positif, dan Iman itu urusan kepasrahan. Sebab, ini wilayah yang Maha Kuasa. Kita itu asalnya zero dan kembali ke Zero. Hanya saja Zero yang terakhir perlu dibekali dengan kemanfaatan selama hidup.
Memang saat kita pulang, kita hanya ditemani kain kafan yang tak bersaku. Kita tidak punya kantong untuk membawa bekal yang kasat mata. Namun, sejatinya bekal kita itu berwujud perbuatan yang kita lakukan selama hidup. Baik buruknya bekal kita tergantung bagaimana kita menjelani kehidupan ini.
Disinilah pentingnya menyatukan energi bumi, langit, dan diri kita sebagai manusia. Energi bumi itu bisa kita pelajari. Itulah yang dinamakan ilmu pengetahuan. Jika kita bergiat melakukannya kita akan punya skill, kepakaran, atau kompetensi kehidupan.
Namun, itu belum cukup. Sebab, ilmu tanpa aksi hanyalah berhenti sebagai potensi. Dan disinilah peran action, atau dalam bahasa agama disebut ikhitiar. Kita wajib memperjuangkannnya seumur hidup kita. Inilah yang disebut energi manusia.
Saat telah berjuang dengan keras, kita wajib memasrahkan diri pada yang Maha Kuasa. Bertawakal. Apa pun hasilnya. Inilah energi langit. Inilah wilayah Yang Maha Kuasa. Saya percaya, Yang Maha Kuasa selalu punya skenario terbaik bagi umatnya.
Jika kita mampu menjalaninya hidup kita jadi berkah. Dan keberkahan itu ibarat sumur. Saat hujan deras, dia tidak luber. Tidak meluap. Dan saat kemarau, dia tetap menyediakan air yang cukup. Maka wajarnya kalau ada pepatah, "Saat kaya bermanfaat, saat miskin bermartabat" (oleh2 dari seminar jaya setiadi dan ditulis ulang oleh seorang sahabat )
Demikianlah Artikel Bumi, Manusia dan Langit
Sekianlah artikel
Bumi, Manusia dan Langit
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Bumi, Manusia dan Langit dengan alamat link https://waktunyaberbisnisonline.blogspot.com/2016/07/bumi-manusia-dan-langit.html