Judul : Kompetensi Memaafkan
link : Kompetensi Memaafkan
Kompetensi Memaafkan
Khudzil 'afwa wa'mur bil 'urfi wa a'ridh 'anil jaahiliin
“Jadilah Engkau Pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”
Saya memaknai ayat 199 di surat Al A'raaf ini sebagai sebuah kompetensi mengalihkan fokus, kompetensi "break state". Karena rupanya, ada begitu banyak diantara kita yang tak memiliki kompetensi ini. Kita masih harus banyak belajar dan melatih kompetensi ini. Ya, kompetensi memaafkan adalah kompetensi mengalihkan fokus. Kompetensi memutus sebuah kondisi perasaan yang tak nyaman.
Tujuannya?
Tujuannya adalah "break state". Memutus kondisi ketaknyamanan perasaan.
Salah itu defaultnya manusia. Karena manusia punya kecenderungan memenuhi keinginannya. Sedangkan seringkali, keinginan kita tak cocok dengan keinginan orang lain. Keinginan seorang penjual seringkali tak sinkron dengan keinginan seorang pembeli.
Maka dalam konteks muamalah. Dalam konteks jual beli. Kompetensi memaafkan menjadi sangat mendesak untuk dikuasai.
Seorang pembeli ingin dilayani dengan baik setiap pertanyaannya. Sedangkan penjual hanya menjawab sekadarnya. Pendek-pendek. Tanpa kalimat tutur. Lantas sang pembeli menganggap "Ah kok jadi jutek sih, biasanya ramah." Dan ternyata si penjual sedang kewalahan menjawab puluhan chat orderan.
Dan akhirnya tanpa disadari memunculkan persepsi jutek bin judes.
Si penjual mengharapkan si pembeli jadi membeli setelah banyak bertanya ini itu. Kenyataannya, si calon pembeli menghilang setelah meminta nomor rekening untuk transfer. Lantas si penjual kesal dan menggerutu, "Huh! Nanya mulu ujungnya PHP!"
Kalimat "Khudzil 'afwa", jadilah pemaaf, seharusnya menjadi kalimat yang mem "break state" perasaan ketaknyamanan perasaan itu.
Kenapa perlu "break state" ?
Karena ketika seseorang berada di kondisi perasaan tak nyaman, maka ia akan menarik ketaknyamanan-ketaknyamanan berikutnya. Yang merusak performa aktifitas apapun setelahnya.
Sebagai penjual, ketidakmampuan "break state" akan membuat hambatan masuknya rezeki. Karena rezeki akan mendekat pada orang yang perasaannya tenang, nyaman, adem, bahagia dan kawan-kawannya.
Maka akhirnya, kompetensi memaafkan akan menjadi formula yang nantinya secara otomatis memunculkan perasaan yang mendekatkan seseorang pada rezeki yang hadir bertubi-tubi.
-Ki Jendral-
#Rezeki
#SystemOfUniverse
#BusinessSystem
Demikianlah Artikel Kompetensi Memaafkan
Sekianlah artikel
Kompetensi Memaafkan
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kompetensi Memaafkan dengan alamat link https://waktunyaberbisnisonline.blogspot.com/2016/07/kompetensi-memaafkan.html