DIHORMATI DUIT

DIHORMATI DUIT - Hallo sahabat Belajar Bisnis Online , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul DIHORMATI DUIT , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bisnis syariah , Artikel Motivasi , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : DIHORMATI DUIT
link : DIHORMATI DUIT

Baca juga


DIHORMATI DUIT

DIHORMATI DUIT
Pernah saya jelaskan level Anda yang sebenarnya atas duit. Duit itu pelayan Anda. Karena Anda makhluk ahsani taqwîm, makhluk yang ter-install program kesadaran makârimul akhlâq, maka seluruh alam raya melayani Anda. Kangkung layak Anda tumis untuk Anda makan karena kangkung tercipta untuk melayani Anda. Kalau Anda yang ditumis untuk kangkung, mau?
Program kesadaran makârimul akhlâq inilah program kesadaran tertinggi di alam semesta, karena kesadaran makârimul akhlâq adalah dimensi kesadaran akhlak Tuhan sendiri. Akhlak Tuhan adalah Asmâ-ul Husnâ-Nya. Hadits Nabi Saw memerintahkan,
تخلقوا بأخلاق الله
Artinya, “Berakhlaklah kamu dengan akhlak Allah”.
Anda diperintah berakhlak seperti akhlak Tuhan, karena hanya Anda yang telah disiapkan untuk menerima program kesadaran ini.
Maka ini hakikatnya seluruh partikel alam semesta sangat menaruh hormat kepada Anda. Perintah sujudnya malaikat kepada Adam As, itu simbolik program penghormatan partikel alam semesta kepada Anda. Iblis membangkang, tetapi resikonya dia dikutuk. Anda sangat istimewa mulianya, bukan?
Sebab ini perlu Anda sadari, duit sebenarnya sangat hormat kepada Anda. Maka ini ketika duit justru menodai kehormatan Anda, misal urusan duit jadikan Anda mengemis kere, urusan duit jadikan Anda menjual diri, urusan duit jadikan Anda masuk penjara, urusan duit jadikan Anda bangkrut dengan keadaan terhina, urusan duit jadikan Anda stres dan ruwet, urusan duit jadikan Anda dibelaskasihani karena terlihat tidak mampu, itu semua namanya duit tidak lagi menghormati Anda, tetapi menodai kehormatan Anda.
Masalah di atas bukan kesalahan si duit, karena duit bukan makhluk berkesadaran. Yang salah adalah diri Anda yang menempatkan diri lebih murah dari duit.
Anda butuh duit malas usaha, jadinya meminta. Anda butuh duit enggan pusing modal, akhirnya jual diri. Anda butuh barang atau jasa, enggan membayar, akhirnya ngincar gratisan. Anda khawatir miskin, jadinya bakhil dan serakah. Anda ngincar jabatan tetapi enggan kerja keras jadinya nyogok jabatan. Butuh kendaraan, cari tumpangan gratis lewat. Ingin naik kelas sosial, mengincar janda kaya. Ingin kaya, beli tuyul. Ingin banyak duit, korupsi. Dan lain-lain. Bermental kere, bermental kalah oleh duit, itulah yang memicu duit tidak berkenan menghormati Anda.
Sebab ketika mental Anda adalah mental kere, real-nya Anda sedang merendahkan karakter ahsani taqwîm Anda kepada duit, karakter ini sebenarnya sama halnya Anda yang menyembah-nyembah iblis. Prastise ahsani taqwîm direndahkan oleh Anda.
Sebab ini kesadaran perlu digubah, mental kaya sangat perlu dibangun, rasa "semugih" perlu diberdayakan. Karakter-karakter ini link program agar Anda tetap terhormat di depan duit, Anda terhormat oleh duit.
Tidak punya duit jangan jadi masalah ruwet di pikiran, apalagi sampai ngeluh-ngeluh, parah lagi sampai meminta-minta. Saat berlimpah tetap menjaga kesadaran kontrol dirinya agar selektif menjaring uang yang masuk, tidak semua disikat habis, apalagi sampai korupsi, merampas, menipu, dan lain sebagainya.
Ketika Anda konsekuen menjaga kehormatan ahsani taqwîm Anda, duit akan menghormati Anda, duit akan datang dengan penuh rasa hormat kepada Anda.
Duit datang kepada Anda dengan penuh hormat, bagaimana bentuknya?
Bentuknya, andai duit yang dihasilkan adalah hasil kerja Anda, artinya itu kekayaan Anda, maka orang-orang yang datang kepada Anda bukan karena mengincar duit Anda, tetapi karena karakter Anda. Ambillah contoh Bapak Mar Di Gu, pemilik 32 perusahaan. Orang-orang yang datang di sekeliling beliau bukan orang-orang yang berpikir menjilat kekayaan Pak Mardigu WP, tapi mereka datang kepada beliau untuk menimba kesadaran kaya beliau. Beliau terhormat bukan karena duit beliau, tetapi karena karakter ahsani taqwîm beliau.
Andai duit datang kepada Anda dalam bentuk pemberian, maka duit tersebut akan datang dalam bentuk "hadiah", tidak dalam bentuk "sedekah".
Anak Anda berprestasi di kelas, dia dapatkan hadiah juara kelas. Jadi hadiah itu pemberian karena rasa hormat. Karena didasari rasa hormat, maka hadiah cenderung barang-barang yang istimewa dan mulia.
Sebaliknya sedekah. Sedekah merupakan pemberian yang didasari rasa belaskasihan. Anda lebih kaya, lalu Anda berbelaskasih kepada pengemis, lalu Anda berikan recehan seribu perak, ini sedekah. Karena dipicu rasa belaskasih, maka bentuk pemberian sedekah kadang barang-barang yang sekenanya saja, seperti seribu perak untuk pengemis.
Ketika Anda bagi-bagi angpao lebaran untuk fakir miskin, nominalnya paling seratus ribu, tetapi angpao untuk orang tua kandung Anda, pantaskah amplop lebaran nominal 100 ribu? Angpao Anda untuk fakir miskin itu bentuk sedekah yang dipicu rasa belaskasih, angpao Anda untuk orang tua Anda itu bentuk hadiah yang dipicu rasa hormat.
Maka ini, Nabi Saw mengharamkan dirinya dan keluarganya menerima sedekah dan zakat. Bila beliau menerima pemberian, beliau selalu menanyakan, "Ini sedekah atau hadiah." Bila dijawab sedekah beliau tidak mau menerima, bila hadiah beliau baru berkenan menerima. Hal ini dilakukan Nabi Saw karena beliau sadar akan ke-ahsani-taqwîm-annya, beliau sadar bahwa beliau sepantasnya dihormati oleh duit.
Sebab ini, yang merasa masih sering diberi sedekah bukan hadiah, itu bukan perbuatan dosa, itu bukan kehinaan, hanya saja hikmahnya Anda mengubah karakter kaya Anda dengan terus berbenah diri membenahi mental kaya Anda. Anda bermental kaya, Anda terhormat. Anda terhormat, duit yang datang pada Anda akan penuh dengan rasa hormat. Anda yang miskin harta juga bisa kan bermental kaya? Karena hanya itu modal untuk dihormati duit.
Dan kemarin saya inbox-an dengan Mas Kurnada Jaya Nagriku, beliau bilang, "Spiritualis haram menerima sedekah." Saya langsung jawab, "Layaknya spiritualis menerima hadiah."
Iya, itu benar. Spiritual itu program kesadaran tertinggi alam semesta. Duit harus menghormati spiritual. Mengaku spiritualis kok masih layak menerima zakat dan sedekah, mohon cek lagi ke dalam diri terdalam.
Tentu bukan berarti Anda harus menolak zakat dan sedekah agar Anda naik level menerima hadiah, tetapi bentuk sedekah dan hadiah itu seleksi natural alam. Ketika Anda terhormat entah dari sisi karakter, sisi etos kerja, sisi ilmu, sisi derajat sosial, sisi jasa, dan berbagai sisi kehormatan lainnya, maka secara otomatis pemberian untuk Anda terjaring sendiri dalam bentuk hadiah. Sebaliknya, ketika belum di level itu, secara otomatis pemberian yang datang kepada Anda dalam bentuk sedekah yang dipicu rasa belaskasih.
Pesan terakhir, tidak harus kaya harta untuk dihormati duit, tetapi bermental kaya itu cara untuk dihormati duit, karena banyak juga orang kaya harta yang dihinakan oleh duit, kasus First Travel contohnya.[]


Demikianlah Artikel DIHORMATI DUIT

Sekianlah artikel DIHORMATI DUIT kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel DIHORMATI DUIT dengan alamat link https://waktunyaberbisnisonline.blogspot.com/2017/10/dihormati-duit.html