Judul : VPD: Cara Mudah Menemukan Customer Value
link : VPD: Cara Mudah Menemukan Customer Value
VPD: Cara Mudah Menemukan Customer Value
Ketepatan penciptaan customer value adalah syarat mutlak kesuksesan produk atau layanan. Produk yang baik adalah produk yang dibutuhkan konsumen. Sayang, seringkali apa yang kita pikir terbaik, bagi konsumen tidak demikian adanya. Anda mungkin merasa telah melakukan riset dengan baik, namun tetap saja tidak menghasilkan data yang valid.
Lalu, bagaimana cara efektif untuk menciptakan customer value? Get Out of The Building, tentu saja. Tapi, bagaimana mendapatkan data yang valid sebagai dasar penemuan customer value?
Osterwalder menawarkan solusi penciptaan value secara visual dengan konsep Value Proposition Design (VPD). Mudah, praktis, cepat, dan valid. Itulah kesan saya saat mempelajari dan mencoba menerapkannya. VPD adalah metoda pemetaan dan kompromi kebutuhan pasar dan kompetensi-kapasitas pebisnis. Di dalam buku LastingLean, saya menyebutnya dengan Compromised Value. Saya telah memberikan pelatihan-pelatihan tentang VPD di perusahaan-perusahaan dan hasilnya sangat memuaskan. Pekerjaan riset pebisnis untuk menciptakan customer value menjadi lebih mudah dan valid.
Pemetaan VPD
Penciptaan value yang baik idealnya dimulai dari pasar. Ada 4 data yang harus ditangkap yaitu siapa segmen yang akan kita garap, aktivitas (jobs) calon konsumen yang ingin kita tingkatkan produktivitasnya, masalah (pain) yang menjadi penghambat penyelesaian pekerjaan mereka, dan harapan capaian (gain) jika mereka berhasil menyelesaikan aktivitas atau pekerjaan tersebut. VPD menawarkan Customer Profile Map untuk memetakan temuan tersebut secara ringkas.
Setelah mengetahui profil konsumen, tahap kedua adalah mengembangkan value-base product berdasarkan kompetensi-kapasitas yang kita miliki. Pertama, kita tentukan alternatif produk atau layanan yang ingin kita lawarkan, kemudian tentukan bagaimana produk/ layanan tersebut mampu menjadi penyelesai masalah aktivitas/ pekerjaan konsumen dan pemicu percepatan pencapaian hasil atas pekerjaan konsumen tersebut. Ketiga temuan ini kemudian dipetakan di dalam Value Map.
Fitting
Setelah memetakan profil konsumen dan value, tahap berikutnya adalah melakukan fitting atau pencocokan antara kebutuhan segmen dan produk/ layanan yang kita tawarkan.
Kejelian dan kecermatan proses fitting akan menetukan efektivitas value yang kita tawarkan sebagai solusi atas masalah konsumen.
Implikasi VPD
VPD bukan perangkat yang menyaingi perangkat model bisnis yang sudah ada. VPD hanya membantu pebisnis untuk melihat lebih detil (zoom-in) tentang proses penemuan customer value. Proses VPD merupakan dasar dari pengembangan prototipe Minimum Viable Product (MVP), validasi, dan permodelan bisnis.
Lalu, bagaimana cara efektif untuk menciptakan customer value? Get Out of The Building, tentu saja. Tapi, bagaimana mendapatkan data yang valid sebagai dasar penemuan customer value?
Osterwalder menawarkan solusi penciptaan value secara visual dengan konsep Value Proposition Design (VPD). Mudah, praktis, cepat, dan valid. Itulah kesan saya saat mempelajari dan mencoba menerapkannya. VPD adalah metoda pemetaan dan kompromi kebutuhan pasar dan kompetensi-kapasitas pebisnis. Di dalam buku LastingLean, saya menyebutnya dengan Compromised Value. Saya telah memberikan pelatihan-pelatihan tentang VPD di perusahaan-perusahaan dan hasilnya sangat memuaskan. Pekerjaan riset pebisnis untuk menciptakan customer value menjadi lebih mudah dan valid.
Pemetaan VPD
Penciptaan value yang baik idealnya dimulai dari pasar. Ada 4 data yang harus ditangkap yaitu siapa segmen yang akan kita garap, aktivitas (jobs) calon konsumen yang ingin kita tingkatkan produktivitasnya, masalah (pain) yang menjadi penghambat penyelesaian pekerjaan mereka, dan harapan capaian (gain) jika mereka berhasil menyelesaikan aktivitas atau pekerjaan tersebut. VPD menawarkan Customer Profile Map untuk memetakan temuan tersebut secara ringkas.
Customer Profile Map (copyright Strategizer) |
Setelah mengetahui profil konsumen, tahap kedua adalah mengembangkan value-base product berdasarkan kompetensi-kapasitas yang kita miliki. Pertama, kita tentukan alternatif produk atau layanan yang ingin kita lawarkan, kemudian tentukan bagaimana produk/ layanan tersebut mampu menjadi penyelesai masalah aktivitas/ pekerjaan konsumen dan pemicu percepatan pencapaian hasil atas pekerjaan konsumen tersebut. Ketiga temuan ini kemudian dipetakan di dalam Value Map.
Value Map (copyright Strategizer) |
Fitting
Setelah memetakan profil konsumen dan value, tahap berikutnya adalah melakukan fitting atau pencocokan antara kebutuhan segmen dan produk/ layanan yang kita tawarkan.
Fitting (copyright Strategizer) |
Fitting Example |
Implikasi VPD
VPD bukan perangkat yang menyaingi perangkat model bisnis yang sudah ada. VPD hanya membantu pebisnis untuk melihat lebih detil (zoom-in) tentang proses penemuan customer value. Proses VPD merupakan dasar dari pengembangan prototipe Minimum Viable Product (MVP), validasi, dan permodelan bisnis.
Demikianlah Artikel VPD: Cara Mudah Menemukan Customer Value
Sekianlah artikel
VPD: Cara Mudah Menemukan Customer Value
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel VPD: Cara Mudah Menemukan Customer Value dengan alamat link https://waktunyaberbisnisonline.blogspot.com/2015/04/vpd-cara-mudah-menemukan-customer-value.html