JANGAN MALU, JANGAN TAKUT, JANGAN RAGU-RAGU untuk berubah ....

JANGAN MALU, JANGAN TAKUT, JANGAN RAGU-RAGU untuk berubah .... - Hallo sahabat Belajar Bisnis Online , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul JANGAN MALU, JANGAN TAKUT, JANGAN RAGU-RAGU untuk berubah .... , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : JANGAN MALU, JANGAN TAKUT, JANGAN RAGU-RAGU untuk berubah ....
link : JANGAN MALU, JANGAN TAKUT, JANGAN RAGU-RAGU untuk berubah ....

Baca juga


JANGAN MALU, JANGAN TAKUT, JANGAN RAGU-RAGU untuk berubah ....


Image result for change
(Don't be ashamed, don't be affraid, don't hesitate to change)

Namanya Nicholas Hayek. Orangnya sederhana dan ngomong apa adanya. Keturunan Libanon dan tinggal di Swiss, makanya dia lancar berbahasa Inggris, Perancis dan Jerman.
He may not be the most charismatic leader I have ever met. But what he did was really inspiring. Nicholas tidak hanya menyelamatkan sebuah perusahaan, dia menyelamatkan sebuah industry dan bahkan mungkin reputasi sebuah negara.
Dia menyampaikan detail ceritanya pada saat kuliah terbuka di IMD di Swiss.

Jadi ceritanya adalah tentang industry arloji di Swiss. Kita tahu bahwa Swiss adalah pusatnya jam jam mewah. Dan selama ratusan tahun memang mereka sukses luar biasa . Pada tahun 70 an mereka mengambil kredit dalam jumlah besar ke bank untuk mengembangkan bisnisnya.
Tetapi ternyata trend di dunia arloji sudah berganti.
Dominasi industry arloji sudah berpindah ke jam tangan yang murah dan bukan seperti tangan Swiss.
Jam tangan Casio dan Seiko dari Jepang dan juga pemain lainya mulai mengancam industry arloji.
Jadi pada saat kompetitor mulai bangkit, industry jam Swis pun bertanya tanya ... haruskah mereka ikut memproduksi jam murah?
Dan memang ada beberapa gelintir yang bertanya tanya. Ternyata sebagian besar tidak setuju mereka ikut-ikutan trend ini, karena ...

1) MALU.
Mereka kan produsen jam mewah. Haruskah mereka menurunkan level mereka menjadi produsen jam murah?

2. TAKUT
Apakah mereka mampu memproduksi barang murah. Jangan jangan core competence mereka bukan di situ.

3. RAGU-RAGU
Apakah trend jam murah akan berlangsung lama? Jangan-jangan ini hanya trend sesaat.

Dan karena mereka malu, takut dan ragu-ragu ... maka mulailah performance bisnis mereka menurun drastis dan akhirnya berada di ambang kebangkrutan.
Bank bank pun mulai ingin menarik asset asset mereka untuk mengganti hutang yang tak terbayarkan.

Industry arloji Swiss pun dalam kepanikan ....
Sampai akhirnya ... muncullah Nicholas Hayek.
Konsorsium investors dan bank-bank menunjuk Nicholas Hayek untuk
Apa yang dilakukan Nicholas Hayek?

- Menganalisa performance bisnis dan trend yang terjadi di pasar.
Dia mengerti bahwa memang sekarang mereka tidak punya pilihan lain selain berubah (sense of urgency).
Sebenarnya mereka terlambat. Seharusnya mereka berubah pada saat ancaman Casio dan Seiko baru kelihatan. Sekarang Casio dan Seiko sudah berjaya dan menggerus market arloji Swiss.
Tetapi lebih baik terlambat daripada tidak pernah, kan?

- Memutuskan untuk membuat jam tangan murah buatan Swiss (Swatch) dan menggempur pasar dengan jam jam murah buatan Swis berkwalitas Swis.
Dia tahu bahwa he has to do something. Doing nothing is not an option.
Pada saat dia menyampaikan visinya untuk membuat jam murah. Banyak yang menentang. Dan dia pun bertanya,"Do you have another alternative?"
Tidak ada yang menjawab.
Hayek bilang,"Lets do my way then"

- Continuously implement his vision consistently.
Hayek tahu visi itu hanya kelihatan bagus di kertas. Visi hanya akan menjadi bisnis performance kalau benar benar diimplementasikan secara konsisten di lapangan. Dan untuk itulah kita memerlukan seorang leader yang bukan hanya jagoan membuat dan mengkomunikasikan visinya. Tetapi juga harus memastikan dan mengkontrol bahwa visinya benar benar diimplementasikan.

Beberapa tahun kemudian terbukti bahwa Swatch ternyata laris manis tanjung kimpul. Market sangat menyambut positif dan menyukai Swatch.
Dominasi industry arloji kembali ke Swiss.
Bahkan dengan keuntungan dari Swatch mereka mampu menyelamatkan dan menginvestasi lagi untuk jam jam mewah di Swiss.
The rest is history.

Apa yang kita bisa pelajari dari Nicholas Hayek?
Bukan hanya di dalam bisnis, di dalam kehidupan seringkali kita harus berubah. Berubah adalah satu satunya cara untuk continuously improve ourselves....

Kalau kita tidak berubah kita tidak akan mengalami kemajuan.

I said this in the past, and I will say over and over it again.

Change is not comfortable. But comfort and progress will never walk together. Kalau mau nyaman, siap siap anda tidak akan maju. Kalau mau maju, ya siap siap untuk tidak nyaman.

Karena tidak nyaman itulah, makanya kalau kita mau berubah biasanya kita dihambat oleh 3 hal ini: Malu, Takut dan Ragu-ragu.

Mau merubah bisnis, merubah perilaku atau se-simple mengurangi berat badan atau berhenti merokok, biasanya kita dihambat oleh 3 perasaan itu. Padahal selama kita tidak bisa mengatasi ya kita tidak akan maju-maju.

So, apa yang bisa kita pelajari dari Nicholas Hayek?

1) Always watch the external environment arround you.
Selalu amati lingkungan di sekitar anda.
Jangan sampai mereka berubah lebih cepat daripada anda. You have to be faster than the environment, faster than the market and faster than the competitors.

2) Decide what you want to do. Doing nothing is not option. Seringkali banyak sekali yang menentang kita pada saat kita punya idea. Tetapi kalau mereka ditanya mereka juga tidak punya ide lain. Ya udah .... kalo urang sunda bilang ... lamun teu aya ide sanes ... cicing !!!
(When you got no other idea then shut up)....
Remember, analyze - decide - implement ... !!!

3) Jangan malu, jangan takut, jangan ragu-ragu.
Setiap kali kita mau berubah kita pasti mempunyai perasaan perasaab seperti itu.
Malu atau takut atau ragu-ragu.
Ingat kalau anda tidak berubah dan anda gagal anda akan lebih malu lagi.

Kalau Nicholas Hayek takut, malu atau ragu-ragu mungkin industry arloji Swis sudah bangkrut.
The same thing can happen to you ....
Change yourself, adapt to the new environment, embrace and learn new things.

Semua pioneer, semua leader, semu innovator pasti diledekin.
Bahkan di semua agama semua nabi pun diledeki, diketawain, dimarahin, diancam, dilempari batu sampai berdarah.

Kalau enggak diledekin berarti anda tidak pernah melakukan yang lain dari yang lain.
Dan kalau tidak pernah melakukan hal hal yang lain dari yang lain , jangan pernah komplain kalau anda hanya mendapatkan tidak lebih dari yang lain.
Jangan takut dan jangan ragu-ragu untuk berubah....
Karena konsekwensinya tidak berubah ternyata jauh lebih fatal.

Kita coba yuk, kita terapkan sehari hari.

Kalau mau berubah, jangan takut, jangan malu, dan jangan ragu-ragu.


Demikianlah Artikel JANGAN MALU, JANGAN TAKUT, JANGAN RAGU-RAGU untuk berubah ....

Sekianlah artikel JANGAN MALU, JANGAN TAKUT, JANGAN RAGU-RAGU untuk berubah .... kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel JANGAN MALU, JANGAN TAKUT, JANGAN RAGU-RAGU untuk berubah .... dengan alamat link https://waktunyaberbisnisonline.blogspot.com/2016/05/jangan-malu-jangan-takut-jangan-ragu.html