Judul : Berbisnis ala Abu Bakr dan Umar
link : Berbisnis ala Abu Bakr dan Umar
Berbisnis ala Abu Bakr dan Umar
Adalah Abu Bakr, yang digelari AshSiddiq, sebab ia adalah orang yang teramat sangat jujur. Ayah mertua dari lelaki paling mulia sepanjang masa, Rasulullah Muhammad.
.
Orang yang pertama kali berkata, "Jika dia katakan lebih dari itupun, aku percaya.." Saat semua orang mengatakan, "Muhammad telah gila! Mana ada orang pergi ke Jerusalem, dan naik ke langit hanya dalam 1 malam!"
.
Pengusaha fashion yang kaya raya ini, selalu berhasrat besar menghabiskan hartanya di jalan Rabbnya.
Pernah suatu hari, seorang pesaing beratnya, Umar bin Khattab, berkata di Perang Tabuk, "Aku menginfaqkan separuh hartaku!!"
Tapi Abu Bakr, sekali lagi mengunggulinya dengan berkata mantap, "Aku infaqkan semua hartaku."
.
Seberapa banyak harta Abu Bakr?
Mari kita tebak-tebakan. Suatu hari Umar bin Khattab pernah terlambat dan menjadi makmum masbuk shalat Asar di masjid. Kesibukannya mengawasi kebunnya yang sedang panen, membuatnya terlambat berangkat ke masjid. Tebak apa yang dilakukan Umar? Ya, Umar menginfaqkan kebunnya itu. Padahal, konon itu kebun buah yang paling produktif milik Umar.
.
Berapa kira-kira harta Umar? Entahlah. Tapi saya membayangkan nilai kebunnya saat itu, lebih dari 1 milyar jika dirupiahkan. Dan tentu kebun itu bukan satu-satunya harta milik Umar. Jika Umar berani menginfaqkan separuh dari keseluruhan hartanya, kira-kira berapa nilainya? Dan berapa pula nilai keseluruhan harta yang diinfaqkan Abu Bakr? Dan itu yang membuat Umar akhirnya berkata lesu “Sungguh, aku tak pernah bisa mengungguli Abu Bakar.”
.
Bisa jadi bukan karena besar nominalnya yang menjadi masalah. Tapi keberanian menghabiskan hartanya itu yang nampaknya jadi poin pentingnya. Karena keberanian menghabiskan harta, berbanding lurus dengan kompetensi menjemput rezeki.
.
Misal : si A punya uang 10juta, dikumpulkan dalam waktu 4 bulan, yang ia dapatkan dari perjuangan luar biasa sulit. Dan ada si B punya uang 10juta, dikumpulkan hanya dalam waktu 1 hari, yang ia dapatkan hanya dari pasang status, "ready stock ya sist.."
Siapakah yang kemungkinan lebih mudah untuk memghabiskannya? Ya, saya yakin jawabanya si B.
.
Nampaknya begitupun Umar dan Abu Bakr radhiyallahu 'anhuma. Entah kenapa saya berpikir, mungkin bisa saja Umar juga ikutan menghabiskan seluruh hartanya di perang Tabuk itu. Tapi saya curiga, kompetensi Umar dalam hal menghasilkan uang tak sebaik dan tak secepat Abu Bakr. Karena ketika Abu Bakr menghabiskan seluruh hartanya dalam 1 hari, rasanya tak mungkin ia membiarkan keluarganya jatuh miskin. Kalimat "Aku meninggalkan Alllah dan RasulNYA" pun analisis sok tau saya bermakna, "Tenang, besok akan ada rezeki Allah lagi.."
.
Itu sebabnya saya sering katakan, bahwa kapasitas diri kita memengaruhi kapasitas rezeki kita. Ketika kita terlalu takut kehabisan harta karena menginfaqkannya, maka segitu lah kapasitas diri kita.
.
-Ki Jendral-
.
#Rezeki
#BusinessSystem
Demikianlah Artikel Berbisnis ala Abu Bakr dan Umar
Sekianlah artikel
Berbisnis ala Abu Bakr dan Umar
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Berbisnis ala Abu Bakr dan Umar dengan alamat link https://waktunyaberbisnisonline.blogspot.com/2016/07/bikin-bisnis.html