Judul : Kami Belom Bebas Utang Riba
link : Kami Belom Bebas Utang Riba
Kami Belom Bebas Utang Riba
Kami belom bebas utang riba, tapi tulisan Kang Dewa ini bisa jadi pengingat.
Selama 3 hari kemarin, Saya berada di Sentul Bogor untuk mengikuti penghelatan akbar Kopdar Saudagar Nusantara.
MasyaAllah, ada sekitar 7.000+ orang memenuhi ruangan SICC dan ngumpul bareng disana: saling bertemu, saling berjejaring, saling belajar. Keren! 10 jempol buat kawan-kawan semua... 👍🏻
Saya pribadi diamanahi jadi salah satu pembicara disana.
Jujur, Saya bingung. Kenapa?
Karena rasa-rasanya ruh dan semangat Saya bukanlah pemberdayaan, termasuk soal Nusantara. Ah, bukan kapasitas Saya ngomongin hal itu. Saya mau ambil peran di titik lain saja. Akhirnya, Saya putuskan untuk sharing kepada ribuan peserta dengan mengambil angle 'Saudagar'.
Ya, saudagar, orang yang memperdagangkan sesuatu dalam jumlah besar. Pedagang besar, seperti Anda, kelak..
Izinkan Saya meresume materi kemarin pada Anda sekarang. Boleh?
Baiklah.
Yuk kita mulai...
Yuk kita mulai...
Banyak orang bertanya, kenapa jualan?
Sebagai Muslim, alasannya cukup jelas dan tegas, yakni karena Allah memperbolehlan. Lantas kita bisa lakukan. HALAL!
Perlu bukti?
Ini dalilnya:
"Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba" (QS. Al-Baqoroh: 275)
Jika Anda perhatikan, dalam 1 ayat, terdapat 2 pesan: Jualan itu Halal, Riba itu Haram.
Sayangnya, kondisi yang ada saat ini, seakan menjadi berbalik: Jualan itu Haram, Riba itu Halal. Ah, ini sesat!
Tapi faktanya, demikian adanya...
Lihat saja:
Beli rumah, KPR, kena Riba. Dosa...
Beli mobil, Leasing, kena Riba. Dosa...
Belanja, pake Kartu Kredit, kena Riba. Dosa...
Haji, pake Dana Talangan, kena Riba. Dosa...
Beli mobil, Leasing, kena Riba. Dosa...
Belanja, pake Kartu Kredit, kena Riba. Dosa...
Haji, pake Dana Talangan, kena Riba. Dosa...
Subhanallah...
Riba terus menyerang dari sisi kanan dan kiri. Riba seolah tak akan pernah berhenti mengiming-imingi selama kita tak memiliki iman yang tebal, pekerja keras, dan sabar.
Parahnya lagi, di luar sana, mereka pemakai riba ini dengan sombongnya mempertontonkan kekayaan mereka pada publik: difoto, dipamerkan, dibanggakan.
Gilanya lagi, mereka-mereka inilah yang membenci kita-kita para pedagang. Seakan, berdagang seakan menjadi aktivitas 'nista' dan memalukan. Padahal Rasulullah sendiri mencontohkan. Iya, kan?
Jelas, kita jualan tiap hari, selain memang dihalalkan oleh Allah, juga dalam rangka agar bisa 'membeli' banyak kebaikan dengan cara cash, tidak riba. Paham?
Kita pengen bangun rumah, beli mobil, belanja kebutuhan, pergi umroh dan haji, semuanya dengan dana cash, tanpa riba!
Caranya?
Ya dari hasil dagang. Jualan... Bisnis!
Sementara mereka, orang-orang yang gak paham dan gak ngerti niat baik kita ini, akan selalu memaki, mencibir, dan nyinyirin kita. Sampai kiamat mungkin...
Lalu, bagaimana respon kita?
Jalan aja terus... Wong niat kita lurus.
Tinggal, strategi jualannya diperbaiki, supaya calon-calon pembeli produk kita tidak risih dengan cara jualan kita. Setuju?
Intinya, jualan itu halal. Aktivitas menolong orang yang dibayar.
Kita nolongin orang, tapi orang yang kita tolong malah ngasih uang ke kita, karena solusi atas permasalahannya hadir dalam produk yang kita jual. Begini mindsetnya.
"Ah, tetep aja nyari untung!"
Lha, jualan emang nyari untung. Kalau gak nyari untung, gak usah jualan. Donasi aja...
"Halah, ngomong nolongin orang kan modus! Tetep aja ujung-ujungnya duit..."
Terserah kamu! Temenan sama setan kaya kamu emang akan selalu salah. Apa-apa salah, apa-apa jadi masalah... #PLAK!
Disadari atau tidak, itulah fenomena yang terjadi sekarang. Yang pake jalan halal, dinyinyirin. Yang pake jalan haram, dibanggain. Padahal, standar kebahagiaan kita bukan dinilai dari materi, tapi ridho Allah. Pertanyaannya, kalau Saya ngelakuin ini, Allah ridho gak? Allah izinkan gak? Allah perbolehkan gak?
Dan karena jualan adalah salah satu aktivitas yang diperbolehkan, maka lakukanlah...
Jangan malu lagi...
Jangan ragu lagi...
Jangan setengah hati lagi...
Jangan ragu lagi...
Jangan setengah hati lagi...
Lakukan dengan totalitas!
Niatkan untuk nolongin orang, sembari menjemput rezeki yang halal.
Niatkan untuk nolongin orang, sembari menjemput rezeki yang halal.
InsyaAllah, kalau niatnya lurus, rezekinya mulus. Aamiin...
Bagaimana cara agar jualan kita kedepannya dimudahkan oleh Allah?
Apa saja yang harus dilakukan kedepannya supaya Allah lapangkan rezeki buat kita?
Gimana step by stepnya agar Allah izinkan kita tembus miliaran rupiah per bulan?
Tunggu tulisan Saya selanjutnya ya... 👌
Dewa
Demikianlah Artikel Kami Belom Bebas Utang Riba
Sekianlah artikel
Kami Belom Bebas Utang Riba
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kami Belom Bebas Utang Riba dengan alamat link https://waktunyaberbisnisonline.blogspot.com/2017/10/kami-belom-bebas-utang-riba.html