7 tahapan yang diperlukan (esensi) untuk membangun & menumbuhkan bisnis.

7 tahapan yang diperlukan (esensi) untuk membangun & menumbuhkan bisnis. - Hallo sahabat Belajar Bisnis Online , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 7 tahapan yang diperlukan (esensi) untuk membangun & menumbuhkan bisnis. , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Managemen , yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 7 tahapan yang diperlukan (esensi) untuk membangun & menumbuhkan bisnis.
link : 7 tahapan yang diperlukan (esensi) untuk membangun & menumbuhkan bisnis.

Baca juga


7 tahapan yang diperlukan (esensi) untuk membangun & menumbuhkan bisnis.

Image result for membangun bisnis
Stage 1 : Creation

Tahapan awal dalam membangun bisnis adalah berkreasi, membangkitkan ide, membuat inspirasi, menciptakan sesuatu yang bisa dimiliki, dinikmati, dibanggakan. Setelah itu kita mulai berpikir bagaimana semua itu dibiayai (dimodali). Tidak mesti kita yg punya misal sekaligus, bisa sj org lain, tapi itu tergantung kreatifitas kita, jika kita tidak mampu membiayai sendiri, maka yakinkan orang lain bahwa sesuatu yg kita buat adalah sesuatu yg nantinya sangat menguntungkan dan mempunyai daya tarik orang lain untuk membeli, maksimalkan kemampuan kita utk mempresentasikannya supaya calon investor mau dg senang hati membiayai penciptaan ide kita.
Lalu berikutnya adalah kita mulai berusaha 'menuntaskan' ide kita dengan mewujudkannya dalam suatu produk, wujudkan dengan biaya yg semurah, seefektif, dan seefisien mungkin tapi tanpa mengesampingkan kualitas, kualitas sebaik mungkin. Nah, saatnya kita menjual. Jadilah penjual yg terbaik, kita harus mampu berkomunikasi dg konsumen dan meyakinkannya.
Hal perlu diperhatikan dalam stage (tahapan) ini adalah:
:small_blue_diamond: experiment, hati2 dg eksperimen yg kita lakukan, kebanyakan yg terjadi 50% bisnis dihabiskan pd tahapan ini, ini masalah.
:small_blue_diamond: finding traction, harus kita perhatikan betul mengenai 'permintaan pasar yg terukur', pastikan semua dilakukan dg teratur



:
Stage 2 : Niche

Penajaman/pengkhususan/pemfokusan pasar suatu produk. Fitur produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu, baik harga, kualitas, demografi, dll. Carilah sudut pasar paling menguntungkan bagi kita. Temukan Niche Market kita dalam 3 Pertanyaan Fundamental dalam bisnis :

  1. :small_blue_diamond: Siapa target market kita ?
  2. :small_blue_diamond: Siapa kompetitor kita ?
  3. :small_blue_diamond:Apa ‘Value’ kita ?
Dalam Hukum 80/20 (The Pareto Principle), bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya, Dalam implementasinya, prisip 80/20 ini dapat diterapkan untuk hampir semua hal, sebagai contoh :
:small_blue_diamond:80% dari keluhan pelanggan muncul dari 20% dari produk atau jasa.
:small_blue_diamond:80% dari keterlambatan jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.
:small_blue_diamond: 20% dari produk atau jasa mencapai 80% dari keuntungan.
:small_blue_diamond:20% dari tenaga penjualan memproduksi 80% dari pendapatan perusahaan.
:small_blue_diamond:20% dari cacat sistem menyebabkan 80% masalah.
Ingat bahwa membangun bisnis setajam-tajamnya bukan seluas-seluasnya, semakin dalam fokus kita maka semakin kita dapat menjual. Sebagai dampak dari hal tersebut biasanya kita akan kebanjiran order dan efek berantai berikutnya adalah kemungkinan kita akan ‘capek’ nolak order (exhaust), hati-hati dalam menanganinya, jika tidak maka dapat berdampak buruk bagi bisnis kita.


[9:09:53 PM]

:


[9:10:29 PM]

:
Stage 3 : Leverage

Memperbesar daya ungkit untuk bisa menaikkan kekuatan transaksi, menaikkan kekuatan untuk mengendalikan jumlah yang besar dengan kekuatan yang kecil (Have more, doing less). Berikut jenis-jenisnya :
:small_blue_diamond: Other People Time (OPT), Perlu orang-orang atau sumber daya manusia yang khusus.
:small_blue_diamond: Other People Money (OPM), Perlu tambahan investasi.
:small_blue_diamond: Other People Network (OPN), Perlu memperluas jaringan.
Yang perlu diperhatikan dalam hal ini, kita harus lebih mengerti dan lebih menguasai dari pada orang lain mengenai bisnis kita sendiri. Ada pemahaman yang salah selama ini yaitu : ‘Want to be on business, not in the business’, dengan hal itu kita mudah diperdaya oleh orang lain baik orang luar maupun orang dalam. Lalu dengan alasan Leverage, jangan sampai kita menyerahkan pekerjaan kepada orang lain dengan melepaskan tanggung jawab kita untuk diberikan kepada orang lain (abdication), ini kesalahan besar.


[9:14:08 PM]

:
[9:25:02 PM]

:
Stage 4 : Delegation

Penyerahan (pendelegasian) kekuasaan kepada orang lain. Kebanyakan yang dilakukan dalam hal ini adalah melepaskan tanggung jawabnya, Ingat! Menyerahkan kekuasaan (Delegation) bukan melepaskan tanggung jawab (abdication).
Penyebab terjadinya Abdication diantaranya:
:small_blue_diamond: Expert. Kita menganggap orang yang kita beri kewenangan adalah orang yang lebih ahli daripada kita sehingga semuanya dianggap ‘selesai’ dan pasti beres, padahal keputusan ini beresiko sangat besar.
:small_blue_diamond: Tidak Enak / sungkan (ewuh pakewuh). Ini yang menyebabkan kontrol kita terhadap orang-orang kita dan hasil pekerjaannya tidak bisa jalan dengan baik dan benar.
:small_blue_diamond:Tidak tahu caranya. Dibutuhkan pengetahuan bagi kita untuk memahami bagian-bagian dari bisnis kita dan bagaimana menyerahkan job-job tersebut kepada orang lain dan meminta pertanggungjawabannya, jika tidak maka bisnis kita akan sangat berpotensi untuk dikendalikan orang lain tanpa kita tahu dibawa kemana.
:small_blue_diamond: Takut bertanggung jawab. Sikap ini akan membawa kita tidak bisa mengambil keputusan sehingga dilimpahkan kepada orang lain. Jika terus menerus dan menjadi kebiasaan maka orang kita akan mudah sekali memanipulasi suatu keputusan/kejadian dan menyelewengkannya. Seharusnya buatlah keputusan dan hadapilah kenyataan, itulah mental pebisnis.


[9:45:56 PM]

:
Delegation menitikberatkan pada Otoritas. Hal ini harus memperhatikan jangkauan (scope) dan batasan (constraint). Pembagiannya harus terukur dan dapat diatur sesuai goal bisnis yang kita tuju, dan tentu dapat dengan mudah kita kontrol. Dibutuhkan kemauan dan kesadaran yang tinggi bagi kita untuk terlibat didalamnya dan harus mau turun kebawah, serta pastikan semua otoritas yang kita berikan kepada orang lain, diterapkan dan dipertanggungjawabkan dengan benar.
Hal yang menjadi masalah dalam hal ini adalah ketidakkonsistenan kita dalam menerapkannya, ini membahayakan kinerja tim dan tentu juga bisnis kita. Memang tidak mudah mengontrol semua orang, maka dibutuhkan kehatian-hatian untuk menghadapi semuanya.

:


[9:49:43 PM]

:
Stage 5 : Systemize

Buat sistem dalam bisnis kita, buatlah rangkaian kerja dan tetapkan bagian-bagiannya serta hubungkan antar bagian-bagian tersebut sehingga bisa saling berinteraksi dan memudahkan proses kerja masing-masing. Sistem dibangun untuk memperkuat dengan sekaligus ‘mengamankan’ bagian-bagian tertentu sehingga tidak saling tumpang tindih antara satu bagian dengan bagian lainnya, untuk supaya masing-masing bagian bekerja dengan tidak melebihi kapasitas dan kewenangan yang telah diberikan, dan juga bertujuan untuk optimalisasi sumberdaya yang dimiliki. Sistem informasi adalah salah satu sarana atau alat yang bisa digunakan untuk mempermudah penerapannya. Buatlah sistem seperlunya, tidak perlu memaksakan diri menduplikasi sistem bisnis orang lain kepada bisnis kita sendiri. Pahamilah kebutuhan kita sendiri, belum tentu kebutuhan sistem dalam bisnis kita sama dengan sistem bisnis orang lain.
Perhatikan baik-baik dalam membangun sistem dalam bisnis :
:small_blue_diamond: Sistem seringkali berbenturan dengan fleksibitas, maka aturlah sebaik mungkin dan perhatikan prioritasnya
:small_blue_diamond:Sistem seringkali mengabaikan kemauan, kemampuan, passion sumber daya yang dimiliki. Kenapa demikian?, karena setelah sistem dibuat dengan segala prosedurnya, maka seseorang yang mempunyai kompetensi melebihi tugas yang diemban saat ini, tidak bisa serta merta dapat berpromosi dengan cepat, sebab harus melalui prosedur dan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan.
:small_blue_diamond:Pertumbuhan dan Pengendalian bekerja terbalik, pengendalian dalam sistem jika berlebihan akan berpotensi menghambat pertumbuhan, jadi perhatikan kebutuhannya.
:small_blue_diamond:Sistem cenderung membentuk RED TAPE (birokrasi yang berlebihan), hal ini kadang-kadang juga akan berpotensi menghambat pertumbuhan, dalam hal ini perhatikan prioritasnya.


[11:17:37 PM]

:


[11:21:06 PM]

:
Stage 6 : Culture

Membangun budaya perusahaan. Budaya adalah konteks terbesar yang dapat mengubah konten pada bisnis Anda. Seperti sebuah wadah/bejana yang berisi air, air akan mengikuti bentuk dari wadahnya. Jika wadahnya berbentuk gelas maka air yang ada didalamnya akan mengikutinya yaitu berbentuk gelas, begitu juga jika wadahnya berbentuk yang lain, apakah itu gayung, timba, piring atau lainnya, air didalamnya akan mengikuti bentuknya.
Growth and Contribution is the mother of passion, budaya yang baik dalam lingkungan kerja dalam perusahaan memicu pertumbuhan dan sekaligus akan memicu kontribusi masing-masing bagian untuk ambil bagian dalam kemajuan perusahaan, “Passion is not to be found, passion is to be created”. Ingat ! Jika culture (budaya) sudah terbentuk maka orang tidak akan kuasa dengannya. Kekuatan budaya akan melemahkan kekuasaan personal didalamnya. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa kekuasaan jika tidak tunduk terhadap budaya yang sedang dibangun akan menghambat pembangunan budaya itu sendiri.


[11:22:03 PM]

:





[11:23:16 PM]

:
Stage 7 : Entrepreneurial

Semua tahapan diatas adalah upaya-upaya strategis dan esensi untuk membangun dan menumbuhkan bisnis dan itulah keriwausahaan (Entrepreneurial). Dampak-dampak yang diperoleh biasanya adalah adanya fleksibilitas baik tempat, waktu, pekerjaan, dll. Dengan banyaknya keleluasaan yang yang didapat maka tahap berikutnya kita dapat mendorong perubahan, membuka kesempatan, dan menciptakan peluang-peluang yang potensial untuk semakin tumbuh dan berkembang. Kita berbisnis selalu mencari sesuatu yang profitable (menguntungkan) sekaligus sustainable (berkelanjutan).


Demikianlah Artikel 7 tahapan yang diperlukan (esensi) untuk membangun & menumbuhkan bisnis.

Sekianlah artikel 7 tahapan yang diperlukan (esensi) untuk membangun & menumbuhkan bisnis. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel 7 tahapan yang diperlukan (esensi) untuk membangun & menumbuhkan bisnis. dengan alamat link https://waktunyaberbisnisonline.blogspot.com/2016/05/7-tahapan-yang-diperlukan-esensi-untuk.html